Jumat, 11 Januari 2013

SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK “SKENARIO KENAIKAN HARGA TELAH DISIAPKAN”



Pemerintah sudah menyiapkan scenario kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi tahun 2013. Skenario ini akan diambil manakala tren konsumsi akan melampaui kuota 46 juta kiloliter, sementara variable terkait tak cukup memberikan kompensasi sehingga tekanan pada fiscal tak terhindarkan.
Menteri Keuangan Agus DW Martowardjojo dalam keterangan pers di Jakarta mengatakan, salah satu perhatian utama pemerintah tahun 2013 adalah focus mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi agar tak melampaui kouta yang  telah ditetapkan, yakni 46 juta kiloliter. Sebab, setiap lonjakan realisasi dari target yang direncanakan akan membahayaka kesinambungan fiscal.

Upaya konsumsi BBM bersubsidi tidak melampaui kuota 46 juta kiloliter adalah yang paling utama. Kalau kuota trennya jebol, pemerintah tidak serta-merta menaikkan harga BBM bersubsidi. Artinya, jika faktor-faktor  lain yang terkait bisa mengompensasi, jebolnya kuota masih bisa ditoleransi fiskal sehingga tidak harus sampai ada kenaikan harga. Faktor lain itu antara lain penerimaan Negara tinggi, harga minyak dunia rendah, dan lifting minyak tinggi.

Apabila pada kenyataannya, semua upaya kebijakan tidak bisa mengendalikan itu,pemerintah akan menyesuaikan harga BBM. Penyesuaian harga BBM dampaknya pasti pada inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai rupiah. Namun, tetap prioritas adalah mengendalika BBM.

Realisasi subsidi energy tahun 2012 mencapai 151,5 persen. Dari alokasi Rp 202,4 triliun, realisasinya Rp 306,5 triliun. Subsidi BBM dan LPG mencapai Rp 211,9 triliun dari pagu Rp 137,4 triliun. Sementara subsidi listrik mencapai Rp 94,6 triliun dari pagu Rp 65 triliun.
Wakil Direktur Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi (ReforMiner Institute) Komaidi Notonegoro menilai, scenario yang diajukan pemerintah terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sebatas normatif. Kuota BBM bersubsidi tahun 2013 sebesar Rp 46 juta kl merupakan kuota terbesar sampai saat ini.

Sumber : Koran Kompas, Selasa 8 Januari 2013












Tidak ada komentar:

Posting Komentar