Peningkatan rating (peringkat) Indonesia menjadi
investment grade merupakan peluang untuk mendorong semakin besarnya arus masuk
modal asing. Perkembangan ini akan memperkuat neraca pembayaran, cadangan
devisa, dan nilai tukar rupiah.
Manfaat
terbesar dari kenaikan rating memerlukan peningkatan daya serap sector riil
yang tidak hanya mengandalkan investasi asing, tetapi justru investasi dari
dalam negeri. Perlu kebijakan investasi, industry da perdagangan untuk
memperbaiki struktur perekonomian Indonesia, baik antarsektor, antarskala
usaha, maupun antardaerah. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi yang tinggi
selama ini ditopang oleh sector yang kurang dapat menyerap tenaga kerja,
seperti sector pengangkutan dan komunikasi tubuh 10,1% pada kuartal II/2012. Sementara,
sector yang daya penyerapan tenaga kerjanya terbesar yaitu sector pertanian
tumbuh lambat hanya 3,7%.
Gejala
deindustrialisasi semakin jelas terjadi dengan menurunkan kontribusi industry
pengolahan dalam PDB, yaitu dari 27,8% pada tahun 2008 menjadi 23,5% pada
kuartal II2012. Untuk itu, kebijakan fiscal pemerintah diharapkan mampu
memberikan stimulus fiscal terhadap pertumbuhan ekonomi selain yang disediakan
dalam APBN 2012 Rp 15,4 triliun dan yang direncanakan di APBN 2013.
Sumber : Koran Sindo, Jumat 2 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar