Surplus neraca perdagangan pada bulan tersebut
tercatat sebesar USD552,9 juta. Surplus tersebut dipicu naiknya ekspor
Indonesia yang mencapai USD15,90 miliar. Angka tersebut meningkat 13,21%
dibandingkan dengan bulan sebelumnya USD14,04 miliar. Namun, dibandingkan
dengan September 2011, nilai ekspor Indonesia turun 9,35% (USD17,54 miliar).
Sementara, nilai impor Indonesia pada September mencapai USD15,35 miliar atau
naik 11,12% dibandingkan dengan Agustus (USD13,81 miliar).
Peningkatan
ekspor yang signifikan terjadi pada kelompok nonmigas, yakni dari USD11,26
miliar pada Agustus menjadi USD13,13 pada September. Sebaliknya, kelompok migas
justru menunjukkan penurunan sebesar 0,46% dari USD 2,78 miliar pada Agustus
menjadi USD2,77 miliar. Sementara di sector impor, baik migas dan nonmigas sama
– sama menunjukkan kenaikan yakni masing – masing 3,93% dan 13,39%.
Dengan
terjadinya surplus pada September, berarti dalam dua bulan berturut – turut
neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus, setelah pada bulan Agustus
kemarin membukukan surplus sebesar USD248,5 juta. Kondisi ini berbanding
terbalik dengan apa yang terjadi pada kurun waktu April – Juni dimana pada
periode tersebut selalu terjadi defisit.
Direktur
Statistik Distribusi BPS Satwiko Darmesto memperkirakan, hingga akhir tahun
2012 surplus neraca perdagangan hanya mencapai USD 2,5 miliar atau jauh lebih
rendah dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai USD26,32 miliar.
Sumber : Koran Sindo, Jumat 2 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar